Rangkuman Materi KOMPOS Pendidikan Lingkungan Hidup Kelas X SMA
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
Kompos
Pengertian
kompos
Kompos
atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan,
bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau. Kompos memiliki
kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil. Kompos juga
mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman.
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
Jenis-Jenis Kompos
1.
Kompos cacing (vermicompost), yaitu kompos yang terbuat dari bahan organik yang
dicerna oleh cacing. Yang menjadi pupuk adalah kotoran cacing tersebut.
2. Kompos bagase, yaitu pupuk yang terbuat dari ampas tebu sisa penggilingan tebu di pabrik gula.
3. Kompos bokashi.
2. Kompos bagase, yaitu pupuk yang terbuat dari ampas tebu sisa penggilingan tebu di pabrik gula.
3. Kompos bokashi.
1. Pupuk kompos aerob
Pupuk kompos aerob dibuat melalui
proses biokimia yang melibatkan oksigen. Bahan baku utama pembuatan pupuk
kompos aerob adalah sisa tanaman, kotoran hewan atau campuran keduanya. Proses
pembuatannya memakan waktu 40-50 hari, untuk lebih jelasnya silahkan baca cara
membuat kompos. Lamanya waktu dekomposisi tergantung dari jenis dekomposer dan
bahan baku pupuk.
2. Pupuk bokashi
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
Pupuk bokashi merupakan salah satu
tipe pupuk kompos anaerob yang paling terkenal. Ciri khas pupuk bokashi
terletak pada jenis inokulan yang digunakan sebagai starter-nya, yaitu
efektif mikroorganisme (EM4) . Inokulan ini terdiri dari campuran
berbagai macam mikroorganisme pilihan yang bisa mendekomposisi bahan organik
dengan cepat dan efektif. Untuk mengetahui cara membuatnya, silahkan baca
artikel cara
membuat pupuk bokashi.
3. Vermikompos
Vermikompos merupakan salah satu
produk kompos yang memanfaatkan makroorganisme sebagai pengurai. Makroorganisme
yang digunakan adalah cacing tanah dari jenis Lumbricus atau jenis lainnya.
Vermikompos dibuat dengan cara memberikan bahan organik sebagai pakan kepada
cacing tanah. Kotoran yang dihasilkan cacing tanah inilah yang dinamakan
vermikompos. Jenis organisme lain yang bisa digunakan untuk membuat kompos adalah
belatung (maggot black soldier fly).
4. Pupuk organik cair
Pupuk organik cair merupakan pupuk
kompos yang dibuat dengan cara pengomposan basah. Prosesnya bisa berlangsung
aerob ataupun anaerob. Pupuk organik cair dibuat karena lebih mudah diserap
oleh tanaman. Dari beberapa praktek, pupuk organik cair lebih efektif diberikan
pada daun dibanding pada akar (kecuali pada sistem hidroponik). Penyemprotan
pupuk organik cair pada daun harus menggunakan takaran atau dosis yang tepat.
Pemberian dosis yang berlebihan akan menyebabkan kelayuan daun dengan cepat.
Untuk mengetahui cara membuatnya silahkan baca cara membuat pupuk organik cair.
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
Manfaat Kompos
Kompos
ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Kompos memperbaiki sifat fisik dan
kimia tanah. Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah. Tanah keras akan
menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi
lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas
panennya lebih baik daripada tanaman tanpa kompos.
Langkah Membuat Kompos
1.
Kompos cair
Alat Dan Baham Pembuatan Komposter
- Tong plastik bekas ukuran 20
liter, 1 buah
- Pipa paralon ukuran panjang 13
cm dengan diameteri 1 inchi, 2 buah
- Pipa paralon ukuran panjang 10
cm dengan diameteri 1 inchi, 1 buah
- Pipa paralon ukuran panjang 9
cm dengan diameteri 1 inchi, 1 buah
- Sambungan pipa berbentuk T, 1
buah
- Sambungan pipa berbentuk L, 1
buah
- Kran plastik, 1 buah
- Kasa Plastik>
- Lem PVC
- Meteran
- Bor
- Pemotong pipa, bisa
menggunakan gergaji>
- Pipa besi berukuran 1 inchi
Cara Membuat Kompos Cair
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
- Buat dua lubang udara
menggunakan pipa besi yang dipanaskan di sisi kanan dan kiri tong plastik,
atau pada sisi yang berseberangan, dengan diameter disesuaikan dengan
diameter pipa paralon.
- Buat satu lubang lagi yang
terletak kurang lebih 10 cm di bawah lubang pertama menggunakan pipa besi
yang dipanaskan. Diameter lubang disesuaikan dengan diameter pipa paralon,
sedangkan posisi lubang bisa terletak pada sisi diantara dua lubang di
atas.
- Buat lubang-lubang kecil
menggunakan bor di badan pipa paralon berukuran 13 cm dan 10 cm. Bungkus
lubang-lubang kecil tersebut menggunakan kasa plastik dengan rapi.
- Langkah selanjutnya adalah
pemasangan instalasi udara di dalam komposter, dimulai dengan memasang
kedua pipa paralon berukuran 13 cm pada lubang kanan dan kiri tong
plastik. Kedua pipa paralon tersebut dimasukkan dari arah dalam tong
plastik hingga keluar sekitar 3 cm dari dinding tong plastik sehingga
panjang pipa paralon di bagian dalam sekitar 10 cm.
- Kedua ujung pipa paralon yang
mencuat keluar tong plasting ditutup dengan kasa plastik. Cara
penutupannya dengan memberikan lem PVC di ujung pipa dan tempelkan kasa
plastik tersebut dengan rapi.
- Kedua pipa berukuran 13 cm
yang berada pada sisi bagian dalam tong plastik disambung dengan sambungan
pipa berbentuk T dengan salah satu kaki sambungan pipa menghadap ke bawah.
- Dari kaki sambungan pipa
berbentuk T yang menghadap ke bawah tersebut disambung dengan pipa paralon
berukuran 10 cm.
- Kemudian pada ujung bagian
bawah pipa paralon berukuran 10 cm tersebut disambung dengan sambungan
pipa berbentuk L dengan salah satu ujung sambungan pipa berbentuk L
tersebut menghadap ke lubang ketiga.
- Dari sambungan pipa berbentuk
L disambung pipa paralon berukuran 9 cm mengarah ke lubang ketiga,
kemudian sambungkan dengan kran plastik dari bagian luar.
Demikian pembuatan komposter telah selesai dan siap
digunakan. Teknik tersebut bisa diaplikasikan untuk pembuatan komposter
kapasitas besar, tinggal ukuran pipa paralon untuk instalasi udara yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
Teknik Pengomposan
Seperti
diuraikan di atas, alat yang dibutuhkan untuk membuat pupuk organik cair adalah
komposter. Komposter ini merupakan alat yang bisa digunakan untuk mengolah semua
jenis limbah organik rumah tangga menjadi kompos baik dalam bentuk padat maupun
cair. Jadi semua sampah yang tergolong limbah organik bisa digunakan sebagai
bahan, seperti sisa sayur, buah, sisa makanan, sisa dapur, bahkan limbah
organik dari kebun.
Semua bahan dirajang atau dicincang terlebih dahulu agar proses dekomposisinya lebih cepat dan sempurna. Selain itu potongan yang kecil-kecil bisa memaksimalkan kapasitas atau daya tampung komposter. Siapkan bio aktivator atau mikroba dekomposer untuk membantu proses penguraian bahan-bahan organik, sehingga proses dekomposisi dapat berlangsung lebih cepat. Agar mikroba dekomposer dapat bekerja lebih optimal, sebaiknya ditambahkan air cucian beras dan gula merah untuk menambah energi mikroba dekomposer tersebut. Larutkan mikroba dekomposer dengan 1 liter air. Konsentrasi larutan sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan produk mikroba dekomposer yang digunakan. Setiap merk dagang memiliki rujukan yang berbeda-beda dalam penetapan standar larutan. Masukkan semua bahan ke dalam komposter yang sudah disiapkan sedikit demi sedikit sambil disiram larutan mikroba dekomposer, sehingga pemberian aktivator bisa merata keseluruh bahan. Setelah semua bahan dimasukkan lalu tutup rapat-rapat komposter tersebut.
Setelah proses pengomposan awal berjalan, selanjutnya sampah atau limbah organik bisa dimasukkan setiap hari ke dalam komposter. Jika komposter sudah penuh, maka kompos padat, merupakan pupuk organik padat, yang berada di dalam komposter bisa diambil sesuai dengan jumlah sampah atau limbah organik yang akan dimasukkan. Selamat mencoba!
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
Semua bahan dirajang atau dicincang terlebih dahulu agar proses dekomposisinya lebih cepat dan sempurna. Selain itu potongan yang kecil-kecil bisa memaksimalkan kapasitas atau daya tampung komposter. Siapkan bio aktivator atau mikroba dekomposer untuk membantu proses penguraian bahan-bahan organik, sehingga proses dekomposisi dapat berlangsung lebih cepat. Agar mikroba dekomposer dapat bekerja lebih optimal, sebaiknya ditambahkan air cucian beras dan gula merah untuk menambah energi mikroba dekomposer tersebut. Larutkan mikroba dekomposer dengan 1 liter air. Konsentrasi larutan sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan produk mikroba dekomposer yang digunakan. Setiap merk dagang memiliki rujukan yang berbeda-beda dalam penetapan standar larutan. Masukkan semua bahan ke dalam komposter yang sudah disiapkan sedikit demi sedikit sambil disiram larutan mikroba dekomposer, sehingga pemberian aktivator bisa merata keseluruh bahan. Setelah semua bahan dimasukkan lalu tutup rapat-rapat komposter tersebut.
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
Pada awal pemakaian
komposter baru bisa menghasilkan air lindi atau kompos cair dalam waktu dua
minggu. Selanjutnya pengambilan lindi dapat dilakukan dalam waktu 2-3 hari
sesuai kebutuhan. Pengambilan air lindi hanya sebatas kran, karena air lindi di
bawah kran dibiarkan saja untuk membantu proses dekomposisi. Air lindi tersebut
sudah banyak mengandung mikroba aktivator sehingga dapat digunakan untuk
melakukan pengomposan.
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
Air lindi yang
sudah diambil sebaiknya dicampur lagi dengan mikroba dekomposer agar kandungan
mikrobanya lebih banyak. Berikan 10 ml mikroba dekomposer per liter air lindi.
Diamkan selama 2-3 hari, setelah itu pupuk organik cair siap untuk
diaplikasikan. Pupuk organik cair tersebut bisa disimpan selama 1-2 bulan.Setelah proses pengomposan awal berjalan, selanjutnya sampah atau limbah organik bisa dimasukkan setiap hari ke dalam komposter. Jika komposter sudah penuh, maka kompos padat, merupakan pupuk organik padat, yang berada di dalam komposter bisa diambil sesuai dengan jumlah sampah atau limbah organik yang akan dimasukkan. Selamat mencoba!
Cara membuat Kompos Padat
Dalam
melakukan usaha pertanian tidak lepas dari masalah kondisi tanahnya. Suatu
lahan dapat dikatakan subur atau tidaknya sangat dipengaruhi oleh kandungan
unsur hara di dalam tanah. Suatu jenis tanah yang mengandung unsur hara cukup
belum tentu unsur hara tersebut tersedia untuk tanaman. Untuk itu perlu kiranya
melakukan tindakan pengolahan kesuburan tanah yang baik dan tepat. Salah satu
caranya adalah dengan pemupukan.
Kompos
adalah jenis
pupuk yang terjadi karena proses penghancuran oleh alam atas bahan-bahan
organik seperti jerami, kacang-kacangan, sampah dan lain-lain. Namun kompos
yang terjadi dengan sendirinya mempunyai kualitas yang kurang baik karena
proses penghancurannya sering terjadi hal-hal yang merugikan, seperti
pencucian kandungan unsur hara penting dan penguapan oleh sinar matahari.
Untuk itu perlu diketahui lebih mendalam bagaimana cara memanfaatkan sisa hasil
pertanian, sisa hasil pertanian, sisa-sisa makanan ternak, kotoran hewan dll
untuk menjadi kompos yang baik.
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
Berikut cara
pembuatan kompos padat.
Bahan dan Alat :
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
1. Bahan
baku yang akan di komposkan
2. Pupuk
kandang
3. Gamping
(150 gram)
4. Pupuk
Urea atau TSP (150 gram)
5. Plastik
6. Pralon
7. Cangkul
8. Alat
Pengaduk
9. Thermometer
10. Timbangan
Cara Kerja :
1. Buat
lubang panjang 80 cm, lebar 40 cm, dalam/ tinggi 50 cm dengan naungan atap.
Pilih tempat yang tidak mudah atau sedang tergenang.
2. Berilah
alat plastik dilubang sampai diatas permukaan tanah.
3. Siapakan
bahan baku yang sudah di potong-potong kira-kira 3-4 cm, tetapi tidak lumat.
4. Tebarkan
bahan dengan ketebalan 15 cm, tidak boleh mampat kemudian berturut-turut
tebarkan gamping diatasnya, pupuk kandang dan TSP atau Urea sebanyak 50 gram.
(ulangi sampai 3 kali)
5. Pada
saat menebar bahan baku di pasang paralon yang runcing pada bagian bawah dan
berlubang pada bagian samping untuk masuknya oksigen kedalam bahan.
6. Percikan
air sampai lembab, dan dilakukan 2 hari sekali atau di sesuaikan dengan
keadaan.
7. Ukur
suhu setiap minggu sekali pada saat mengaduk.
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
Kompos sudah jadi akan terlihat :
1. Warna;
warna kompos biasanya coklat kehitaman
2. Aroma;
kompos yang baik tidak mengeluarkan aroma yang menyengat, tetapi mengeluarkan
aroma lemah seperti bau tanah atau bau humus hutan
3. Apabila
dipegang dan dikepal, kompos akan menggumpal. Apabila ditekan dengan lunak,
gumpalan kompos akan hancur dengan mudah.
Daftar Pustaka
http://anggikrosaliaa.blogspot.com/2012/10/makalah-pupuk-kompos.html
,26 Oktober 2014
http://artikel.co/98/arti-kompos-dan-manfaatnya-bagi-tanaman.html
,26 Oktober 2014
Copyright2014©agungdisra.blogspot.com
Majelis Perwakilan Kelas (MPK)
Majelis Permusyawaratan Kelas, Musyawarah Perwakilan Kelas, Majelis Perwakilan Kelas, atau Perwakilan Kelas adalah suatu Organisasi yang berada ditingkat Sekolah di Indonesia yang ada di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Majelis Permusyawaratan Kelas berada dalam Struktur Organisasi Sekolah, bersama-sama dengan Pembina MPK dan OSIS. Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) adalah Pengawas Kebijakan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Dasar Hukum MPK (UU ini diadopsi dari UU OSIS)
- UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
- UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
- PP Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
- Peraturan Presiden RI Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
- Kep. Mendikbud Nomor 0461/U/1984 tentang Pembinaan Kesiswaan
- Kep. Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/0/1992 tentang Pedoman Pembinaan Kesiswaan
- Keputusan Dirjen PDM Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 239/C/KEP/N/81 tanggal 18 Agustus 1981
Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang MPK dalam Keputusan Dirjen PDM Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 239/C/KEP/N/81 tanggal 18 Agustus 1981 yaitu;
- Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas.
- Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program program kerja OSIS;
- Menyelenggarakan pemilihan pengurus OSIS
- Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir jabatannya;
- Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina;
- Bersama – sama pengurus menyusun Anggaran dasar dan anggaran Rumah Tangga dalam sidang umum
- Mengawasi Kinerja OSIS
Sementara menurut sumber lain yang kurang dapat dipercaya, tugas dan wewenang MPK adalah sebagai berikut
- Menyusun dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dan Garis Besar Program Kegiatan yang disahkan oleh Kepala Sekolah.
- Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengurus OSIS atas persetujuan Forum sidang umum..
- Menjalankan fungsi pengawasan dan evaluasi terhadap OSIS berdasarkan Garis Besar Program Kerja.
- Menjalankan fungsi legislator sebagai sarana aspirasi siswa yang kemudian diteruskan kepada pihak sekolah melalui OSIS.
- Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah.
- Melakukan Rapat Majelis Permusyawaratan Kelas minimal satu kali selama Masa Jabatan.
- Membuat Garis-Garis Besar Program Kerja (GBPK) yang menjadi dasar dalam Pelaksanaan Program Kerja OSIS.
- Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina MPK dan OSIS.
- Membuat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga bersama Pengurus OSIS.
- Menjalankan fungsi Pengawasan dan Evaluasi terhadap OSIS berdasarkan Garis-Garis Besar Program Kerja.
Anggota
Anggota-anggota MPK merupakan perwakilan dari setiap kelas (maksimal 2 orang per kelas). Perwakilan Kelas berjumlah Dua Orang yang terdiri dari Ketua Kelas dan Sekretaris Kelas dari tiap-tiap Kelas. Ketua Kelas dan Sekretaris Kelas ini dipilih setiap Tahun Ajaran baru dan memiliki masa jabatan Satu Tahun Pendidikan. Ketua Kelas dan Sekretaris Kelas dipilih melalui voting warga Kelasnya dan pencalonannya diatur dalam Mufakat Kelas Pertama yang dipimpin langsung oleh Wali Kelas. Partisipasi Ketua Kelas dan Sekretaris Kelas dalam Rapat Majelis Permusyawaratan Kelas disebut Anggota Perwakilan Kelas. Anggota Perwakilan Kelas yang terdiri dari Ketua Kelas dan Sekretaris Kelas memiliki jabatan dan posisi yang sama sebagai Anggota Perwakilan Kelas dimata Majelis Permusyawaratan Kelas.Perwakilan Kelas membawa nama Kelasnya saat Rapat Majelis Perwakilan Kelas, Usulan dan Pendapatnya dianggap mewakili Aspirasi Warga Kelas. Dalam membantu tugasnya di dalam Kelas, Ketua Kelas dibantu oleh Wakil Ketua Kelas dan dilengkapi oleh Struktur Kelas sesuai kesepakatan bersama Wali Kelas dalam Mufakat Kelas Pertama.
Syarat Anggota
- Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
- Terdaftar sebagai siswa di sekolah bersangkutan;
- Mampu menampung dan menyalurkan aspirasi kelas;
- Dipilih berdasarkan musyawarah dan tanpa paksaan atau tekanan dari pihak lain;
- Berpartisipasi dan dinamis di kelasnya;
- Memiliki jiwa kepemimpinan;
- Dapat bersikap netral, tidak mementingkan kepentingan kelompoknya;
- Berkelakuan baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Struktur
- Ketua
- Wakil Ketua
- Sekretaris
- Wakil Sekretaris
- Bendahara
- Wakil Bendahara
- Komisi A (Menangani BPH OSIS)
- Komisi B (Menangani Sekbid 1 s.d 4)
- Komisi C (Menangani Sekbid 5 s.d 8)
(menjabat selama 1 (satu) tahun periode) (Struktur di tiap sekolah berbeda-beda)
Ketua
- Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana;
- Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan;
- Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan;
- Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat;
- Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan;
- Memberikan saran kepada OSIS mengenai kegiatan di sekolah.
Wakil Ketua
- Bersama – sama dengan ketua menetapkan kebijaksanaan;
- Memberikan saran kepada ketua dalam mengambil keputusan;
- Menggantikan ketua jika berhalangan;
- Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya;
- Bertanggung jawab kepada ketua;
Sekretaris
- Memberi saran/masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan;
- Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat;
- Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan perlaksanaan kegiatan;
- Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi;
- Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada sekretaris II.
Wakil Sekretaris
- Aktif membantu perlaksanaan tugas sekretaris;
- Menggantikan sekretaris I jika sekretaris berhalangan;
- Memberi saran/masukan kepada ketua MPK dalam mengambil keputusan;
Bendahara dan Wakil Bendahara
- Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran uang/biaya yang diperlukan;
- Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan/pengeluaran uang untuk pertanggungjawaban;
- Bertanggungjawab atas inventaris dan perbendaharaan;
- Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.
- Memberi saran/masukan kepada ketua MPK dalam mengambil keputusan;
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja berdasarkan Keputusan Dirjen PDM Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 239/C/KEP/N/81 tanggal 18 Agustus 1981 yang dituangkan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga OSIS masing-masing sekolah
Landasan Kerja
Landasan kerja disusun dalam Program Kerja yang disahkan dalam Garis Besar Program Kerja untuk 1 (satu) tahun periode
Sumber : Wikipedia
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar